Rembang, Indonesianews.co.id
Kini pemerintah Desa Panohan mengadakan pertemuan dari berbagai pihak guna merancang masterplan wisata beserta perizinanya. Setelah portal dan pos retribusi masuk waduk Panohan di bongkar karena tidak adanya payung hukum yang jelas.
Bertempat di balaidesa Rabu lalu, Amir Fuad kepala Desa Panohan menjelaskan dirinya telah selesai berdiskusi dengan berbagai pihak mulai dari pihak Karang Taruna, BPD, Perum Perhutani KPH Mantingan, pendamping LMDH, Penyuluh Kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah dan berbagai pihak terkait untuk merumuskan perizinan wisata.
“Alhamulillah, kita bisa berkumpul, berdiskusi bareng dengan berbagai pihak. Kita disini tadi menyepakati bahwa minggu depan kita akan duduk bersama untuk membahas perizinan waduk Panohan,” jelas Amir.
Amir menambahkan dalam membangun pariwisata, nantinya dia akan melibatkan semua elemen masyarakat Desa Panohan. Hal itu untuk mendapat kepercayaan serta dukungan dari masyarakat supaya nantinya dalam mengelola wisata bisa berjalan lancar.
“Untuk megelola destinasi wisata nanti semua ikut mengelola dan ikut andil biar ada transparansi untuk kedepanya,” imbuhnya.
Sementara itu Soetriswanto, junior manager bisnis Perum Perhutani KPH Mantingan mengaku senang dengan adanya semangat pemuda Desa Panohan untuk mengelola potensi wisata yang ada.
“Kami apresiasi keinginan pemuda Desa Panohan. Untuk Langkah awal kami dari perhutani siap memfasilitasi, siap bergandengan tangan. karena kami saat ini ada pekerjaan rumah tersendiri kaitanya dengan waduk panohan yang sejak tahun 2003 sampai hari ini belum ada titik temu,” tutur Soetriswanto.
Lebih lanjut Soetriswanto menambahkan minggu depan dirinya akan bertemu dengan pihak Balai Besar Wilayah Pemali Juana dan Pemkab guna menyelesaikan permasalahan menahun belum selesai.
“Objek wisata ini statusnya harus clear and clean. Nanti bisa menjadi titik awal untuk majunya wisata khususnya di Panohan. Untuk itu adik-adik tetap semangat karena kami siap berkolaborasi,” pungkasnya. (Sutrisno/Aziz/ Rbg)