Rembang, Indonesianews.co.id
Kelompok Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) Pengelolaan Dana Bergulir Eks PNPM Kantor Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Kecamatan Sluke menunggak angsuran.
Pasalnya sejumlah ratusan nasabah tidak melunasi pinjaman dana bergulir yang dikucurkan UPK. Sebagai konsekwensinya kelompok yang memiliki tunggakan tersebut tidak menerima pinjaman kembali, sampai ada pelunasan dari kelompok tersebut.
Berdasarkan data yang direalis dari Kantor UPK Kecamatan Sluke tercatat 85 kelompok SPP macet. Terhitung sejak 2010 hingga akhir September 2024 lalu.
Tercatat jumlah alokasi pinjaman SPP senilai Rp. 2.795.000.000,- dengan nilai tunggakan sebesar Rp. 685.888.500,-. Tersebar di 14 Desa di Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang Jawa Tengah.
Terdapat 85 Kelompok SPP katagori kelompok macet yang belum melunasi anggsuran sejak 2010 hingga
September 2024. Anggusaran SPP yang belum dilunasi tetap menjadi tanggungjawab nasabah untuk dilunasi.
Berikut rinciannya ; Desa Pangkalan 14 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 452.000.000, nilai tunggakan Rp. 81.037.500, Desa Sendangmulyo 5 kelompok alokasi pinjaman Rp. 116.000.000, nilai tunggakan Rp. 50.892.500, Desa Trahan 6 kelompok alokasi pinjaman Rp. 116.000.000, nilai tunggakan Rp. 23.299.500, Desa Leran 4 kelompok alokasi pinjaman Rp. 182.500.000, nilai tunggakan Rp. 55.299.000,-.
Selanjutnya Desa Jurangjero 5 kelompok, alokasi pinjaman Rp. 166.500.000, nilai tunggakan Rp. 80.210.500, Desa Sluke 6 kelompok, alokasi pinjaman Rp. 236.500.000, nilai tunggakan Rp. 45.772.000, Desa Sanetan 10 kelompok alokasi pinjaman Rp. 284.000.000, nilai tunggakan Rp. 109.177.500, Desa Manggar 11 kelompok alokasi pinjaman Rp. 416.500.000, nilai tunggakan Rp. 80.440.000, Desa Labuhan Kidul 15 kelompok alokasi pinjaman Rp. 494.000.000, nilai tunggakan Rp. 74.088.000.
Kemudian Desa Langgar 5 kelompok alokasi pinjaman Rp. 230.000.000, nilai tunggakan Rp. 62.198.000, Desa Bendo 2 kelompok alokasi pinjaman Rp. 39.000.000, nilai tunggakan Rp. 6.430.000, Desa Blimbing 2 kelompok alokasi pinjaman Rp. 62.000.000,- nilai tunggakan Rp. 17.027.000, Desa Rakitan 2 kelompok, alokasi anggaran Rp. 153.000.000,. Sementara sampai saat ini tercatat dua desa yang tidak memiliki tunjangan yakni; Desa Sanetan dan Desa Jatisari.
Disamping angsuran macet terdapat juga tunggakan berjalan sejumlah 178 kelompok yang tersebar di 14 Desa sampai akhir September 2024 yang tersebar di sejumlah desa se Kecamatan Sluke dengan alokasi pinjaman Rp. 11.709.500.000, dengan nilai tunggakan berjalan sebesar Rp. 1.633.785.000,.
Rinciannya; Desa Pangkalan 3 Kelompok, nilai alokasi pinjaman Rp. 216.500.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. 27.096.000,- Desa Sendangmulyo 25 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 1.558.500.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. 335.413.000,- Desa Trahan 5 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 1.011.000.000,- Desa Leran 8 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 594.000.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. 46.799.000,- Desa Jurangjero 9 Kelompok, alokasi pinjaman Rp. 447.000.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. 3.425.000,-
Kemudian Desa Sluke 6 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 1.767.500.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. 92.545.000,- Desa Sanetan 10 Kelompok nilai pinjaman Rp. 661.000.000,- nilai tunggakan Rp. 1.645.000,- Desa Manggar 12 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 116.170.000,- nilai tunggakan Rp. 6.093.000,- Labuhan Kidul 36 kelompok alokasi pinjaman Rp. 2.443.500.000,- nilai tunggakan Rp. 790.398.000,- Desa Langgar 15 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 1.020.500.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. 123.907.000,- Desa Bendo 5 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 243.000.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. Nihil.
Selanjutnya, Desa Blimbing 3 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 247.000.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. 1.348.000,- Desa Jatisari 9 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 526.000.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. 36.139.000,- Desa Rakitan 2 Kelompok alokasi pinjaman Rp. 153.000.000,- nilai tunggakan berjalan Rp. Nihil.
Ketua UPK Eks PNPM Kecamatan Sluke Suyoto Pradito menyebut pihak UPK terus melakukan upaya penarikan kepada kelompok nasabah yang menunggak, hanya saja memang hasilnya belum bisa maksimal. Namun mereka masih ada kesanggupan untuk mengangsur meskipun memang belum bisa keseluruhan.
Ia menyebut, sesuai aturan bagi kelompok yang belum bisa melunasi angsuran maka tidak diberikan pinjaman lagi. Bisa diberikan pinjaman kembali apabila sudah melunasi angsurannya.
Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) UPK Kecamatan Sluke Subaedi mengatakan terkait SPP sementara berjalan dengan baik. Hanya saja ada kelompok SPP dibeberapa desa yang mengalami kemacetan.
Subaidi menjelaskan dari pihak UPK maupun BKAD terus melakukan pembinaan ke kelompok-kelompok bahkan telah membentuk tim khusus menangani permasalahan ini.
Menurut Subaidi, salah satu upaya adalah pembinaan “door to door” ke masing-masing kelompok. Karena permaslahan ini gandeng – renteng, artinya jika ada salah satu nasabah belum melunasi angsuran menjadi tanggungjawab bersama kelompok.
Ia berharap bagi nasabah kelompok yang menunggak angsuran SPP untuk segera melunasi karena tanggungan itu akan tetap di tagih sampai kapanpun.
Jika diakumulasikan tunggakan macet senilai Rp.685.888.500 dan tunggakan berjalan senilai Rp. 1.633.785.000,- maka total angsuran yang belum terbayar hingga 23 September 2024 mencapai Rp. 2.319.673.500
Sumber Berita : Kantor Eks. UPK PNPM- Sluke.
Reporter : Trisno Aji