Kemendesa Dorong Ketahanan Pangan dan Wisata Desa di Pandeglang

Desa16 Views

Banten, Indonesianews.co.id 

Kementerian Desa terus memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan warga desa melalui pengembangan produk unggulan berbasis komoditas lokal. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mendorong kolaborasi antara pemerintah desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam meningkatkan produksi pangan sekaligus mengembangkan potensi desa wisata.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Staf Khusus Menteri Desa, Yahdil Abdi, S.H., M.H., bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pandeglang, Banten, pada 7-8 Maret 2025. Pandeglang dipilih karena merupakan salah satu lumbung pangan utama di Provinsi Banten dan memiliki banyak potensi wisata.

Dalam kunjungannya ke Kecamatan Keroncong pada Jumat (7/3), Yahdil Abdi menegaskan pentingnya peran pemerintah desa dalam memperkuat ketahanan pangan. Di hadapan para kepala desa yang didampingi oleh direktur BUMDes masing-masing, ia mendorong agar mereka aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan produksi padi.

“Jika kita serius dan bersinergi, peningkatan produksi padi di Pandeglang bukan sekadar harapan, tetapi target yang dapat dicapai dalam waktu cepat,” ujar Yahdil Abdi.

Kabupaten Pandeglang sendiri memiliki lebih dari 50 ribu hektare lahan baku sawah yang tersebar di sekitar 70% desa di wilayah tersebut. Dengan luasnya potensi pertanian ini, Yahdil menekankan bahwa BUMDes wajib berkontribusi dalam meningkatkan produksi padi, baik melalui perluasan lahan sawah maupun optimalisasi kapasitas produksi yang ada.

Apalagi, pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan strategis untuk mendukung upaya ini. Menteri Desa, Yandri Susanto, melalui Peraturan Menteri Desa (Permendesa) Nomor 3 Tahun 2025, mengalokasikan minimal 20% dana desa untuk ketahanan pangan. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi desa-desa di Pandeglang dalam memperkuat sektor pertaniannya.

Pada hari berikutnya, Sabtu (8/3), Yahdil Abdi melanjutkan kunjungannya ke Kampung Korea di Desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari. Selain membahas peran desa dalam mendukung ketahanan pangan, ia juga menyoroti potensi besar Pandeglang sebagai destinasi wisata berbasis desa.

“Pandeglang tidak hanya memiliki lahan yang subur untuk pertanian, tetapi juga keindahan alam yang luar biasa. Banyak desa di Pandeglang berpotensi menjadi desa wisata yang ramai dikunjungi,” ungkap Yahdil.

Kunjungan ini turut didampingi oleh Asosiasi Tematik Desa Wisata (Astadewi), yang berkomitmen untuk mendukung pengembangan desa wisata di Pandeglang. Sekretaris Jenderal DPP Astadewi, Lalu Edi Rahadianto, menegaskan bahwa pihaknya siap membantu desa-desa dalam mengelola sektor pariwisata secara profesional.

“Astadewi akan aktif mendampingi BUMDes dalam pengelolaan desa wisata, mulai dari manajemen, pemasaran, hingga mencarikan investor untuk pengembangan lebih lanjut,” ujar Lalu Edi.

Dengan sinergi antara pemerintah desa, BUMDes, dan pihak-pihak terkait, diharapkan Pandeglang tidak hanya menjadi lumbung pangan Banten, tetapi juga berkembang sebagai destinasi wisata unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *