Rembang, Indonesianews.co.id
Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung II yang berlokasi di Desa Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang mulai dilaksanakan Kodim 0720/Rembang. Pelaksanaannya dimulai (14/6/2021) lalu dan ditargetkan selesai (15/7/2021) mendatang.
Pelaksanaan TMMD Sengkuyung II 2021 pada dasarnya untuk membantu Pemerintah Daerah untuk percepatan ekonomi di wilayah Desa Pamotan dan sekitarnya. Demikian disampaikan Komandan Kodim 0720 / Rembang Letkol Kav Donan Wahyu Sejati, S.sos kepada sejumlah media.
Dandim menyampaikan melalui TMMD itu, kemanunggalan TNI dan rakyat bisa semakin erat dan mengajak rakyat agar rasa kebersamaan, gotong-royong, senasip dan sepenanggungan bisa terbentuk kembali.
“Karena roh dari TMMD itu, manunggal, kebersamaan, dan gotongroyong,” jelas Dandim.
Ia menjelaskan program fisik, sasaran pokoknya melaksanakan pembangunan jembatan di Desa Pamotan. Jembatan itu penting karena akses itu akan memecah keramaian lalu lintas di Pasar Hewan dan juga dapat meningkatkan atau mempercepat perekonomian masyarakat di Desa tersebut.
“Selain itu untuk kegiatan non fisik dimasa pandemi ini, kami fokus untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka memutus penyebaran Virus Corona, baik itu kegitan secara idukatif, preventif, maupun kegiatan baksos (bakti sosial) terhadap masyarakat yang terkena dampak corona,” jelansya.
Ketua Pelaksana TMMD Sengkuyung II Kapten Arm Gatot Subroto menyampaikan tehnik pelaksanaan kegiatan bersama-sama. kepastian dengan bantuan instansi Kabupaten Rembang sebagai pendukung dana.
Kegiatan dilaksanakan Kodim 0720/Rembang serta masyarakat Di Desa Pamotan. Personel yang dilibatkan dalam kegiatan ini mencapai 70 personil meliputi; 40 personel TNI Kodim 0720/Rembang, 20 orang dari masyarakat, 5 personel dari Polri dan 5 personel Linmas.
“Jangka waktu pekerjaan kurang lebihnya satu bulan. dimulai 14/6 kemarin dan ditagetkan selesai 15/7/2021 mendatang.
Program TMMD Sengkuyung II melibatkan peran serta TNI, Polri dan Masyarakat tahun anggaran 2021 menelan anggaran 400 juta rupiah. Anggaran dibagi menjadi dua sasaran yaitu, sasaran fisik 306 juta dan nonfisiknya 94 juta. (Sutrisno)