Rembang, Indonesianews.co.id
Laeila Intan Ramadhani, siswa kelas IX SMP Negeri 2 Rembang berhasil menyabet juara I Olimpiade PAI Tingkat Nasional. Laela berada pada peringkat ke 28 diajang kompetisi berbasis online menyisihkan sekitar 7.000 peserta se -Indonesia.
Ditemui wartawan Indonesianews.co,id usai pemberian penghargaan pada Peringatan Hari Pahlawan Rabu (10/11/2021) lalu, dara kelahiran 12 Oktober 2006 pasangan Mukhlisin dan Sumarti yang bercita-cita menjadi dokter itu tampak bahagia usai menerima penghargaan, bersama sejumlah penerima lainnya.
Laela begitu panggilan akrapnya mengatakan, awalnya mencari informasi tentang olimpide itu, dari sekolah. Kemudian habis itu mengikuti serangkaian bimbingan hingga pelaksanaan lomba yang diadakan sekitar 10 Oktober 2021 lalu.
“Pelaksanaan lombanya online, materinya tentang agama Islam, pelaksanaan lombanya tingkat nasional. Kemarin dapat urutan ke 28 dari seluruh Indonesia. Pesertanya sekitar 7.000 peserta, soalnya sejumlah 40 soal,” kata Laela.
Ia mengaku membagi waktu antara belajar di sekolah, belajar lomba, belajar untuk les-les dan belajar yang lainya. Kesulitannya itu disaat waktu perlombaannya belum terbiasa dan mengartikan bahasa arap. Namun berkat bimbingan guru dan ketekunan semuanya teratasi hingga meraih prestasi ini.
Meski siswa sekolah umum tak menghambat Laela untuk mendulang prestasi di bidang agama. Ini berkatnya ketekunannya belajar di Madrasah dan mengaji selepas mengikuti pendidikan di sekolah umum.
“Harus semangat, namanya perlombaan itu pasti ada kalah dan menang. Semua butuh proses dan tidak instan bisa langsung menang. Tetap jatuh bangun, butuh kerja keras, semangat, giat belajar dan jujur dalam mengerjakan lomba walaupun sesuah apapun usahakan jujur,” ungkapnya.
Salah satu guru Hanri Eko Saputra mengatakan pembinaan menghadapi perlombaan Mapsi tingkat kabupaten itu untuk persiapan di tingkat provinsi, Mapsi itu mata pelajaran dan seni Islami. Dulu waktu Kelas 7 SMP. Jadi tahun 2019 sudah persiapan untuk persiapan tahun 2020, tetapi kerena tahun 2020 itu ada pandemi maka di cancel terus di undur 2021.
“Ketika itu di ikutkan lomba Mapsi yang menangani Dinas Pendidikan tingkat kabupaten. Alhamdulillah Juara 2. ternyata di pertandingan tahun 2021 itu ada lomba online dari pak kepala sekolah yang memberitahu untuk mengikuti lomba olimpiade ini dan karena bimbingannya sudah lama kita hanya tinggal pendalaman materi untuk mengikuti lomba olimpiade itu,” katanya.
Ia mengungkapkan dekat dengan anak, sering berkomunikasi. Kemudian selain pembinaan materi juga pembinaan motivasi. Salah satu motivasinya itu wawasan yang lebih luas.
“Menurut saya untuk mencapai prestasi tertentu itu perlu perjuangan panjang dan melalui lika-liku seperti mbak Laela itu kan pernah gagal 2 kali, pernah gagal tingkat kabupaten dan barulah tahun ini mungking buat kenang-kenangan,” ungkapnya. (Trisno/Rbg).