Jakarta, Indonesianews.co.id
Saya bersyukur kepada Allah malam ini karena kembali menyaksikan banyaknya tamu dan undangan menghadiri undangan Mubes kami, sama seperti ketika kami dilantik dan dikukuhkan oleh BPP KKSS, 18 April 2015, enam tahun lalu, kata Jenderal M. Said Saile Ketika mengawali sambutannya pada Malam Pembukaan Mubes Kebugis-1, di hotel Kartika Candra, Jakarta, 20 November 2021.
Saya memimpin Kebugis selama hampir 6 tahun atau 77 bulan 20 hari. Kami sudah beberapa kali mengagendakan Mubes tapi terkendala oleh faktor situasi Covid-19. SK kami telah diperpanjang oleh BPP KKSS tanpa batas. Tapi, syukurlah hari ini kami dapat mengadakan Mubes-1, lanjut Said Saile
Kebugis kami gagas awal bersama 7 orang di kantor Lemhannas RI Ketika saya dikaryakan di sana setelah dari Mabes Polri. Kami sepakat memilih nama Kebugis, Keluarga Bugis Sidenreng Rappang, berbeda dengan akronim seperti KKSS atau IWSS. Kami ingin tampil beda, ungkap Said Saile
Beberapa kegiatan yang telah kami laksanakan, di antaranya: Rapat Kerja Nasional; melantik puluhan Pengurus Wilayah dan Kabupaten/Kota; Tudang Sipulung I, II, dan III; Bugis Internasional Night; menggagas pembangunan Islamic Center di Sidrap; memfasilitasi tim kesenian Pemda Sidrap ke Kamboja untuk tampil di Festival Internasional; mengirim bantuan sembako ke korban gempa di Palu, Mamuju, dan bantuan Covid ke Pemda Sidrap, lanjut Said Saile.
Selama saya memimpin Kebugis tentu banyak suka dan duka. Saya berharap pengganti saya untuk melanjutkan yang baik dan tidak mengulangi yang kurang pantas. Saya mengandaikan di era teknologi ini, telunjuk kita, setiap saat kita pakai ketika shalat, karena itu, jangan lah dipakai untuk mengetik dan menyebarkan informasi hoax, menjelek-jelekkan teman. Itu mendatangkan dosa yang lebih berbahaya daripada narkoba, kata Said Saile yang mengaku tidak mencalonkan dirinya lagi.
Di ujung sambutannya, Said mengungkapkan ada tiga ciri calon pemimpin yang patut dijadikan pertimbangan oleh peserta Mubes untuk memilih penggantinya, misalnya calon yang diketahui memiliki stabilitas emosi; tidak ofensif; dan intensif-komunikatif; dan memiliki mutu spiritual atau orang-orang yang rajin beribadah. Saya berharap teman-teman dapat mengikuti semua agenda Mubes, mengedepankan kesopanan dan akhlakul karimah dalam membangun kebersamaan.
Saya juga berterima kasih kepada seluruh Panitia yang telah bekerja keras untuk mewujudkan acara Mubes ini. Saya akhiri sambutan saya dengan kalimat berbahasa Bugis: “Labuni esso; wettunnani tawwe matinro; momponi ulengnge, sappani passelena”, pungkas Said Saile.
M. Saleh Mude