Blora, Indonesianews.co.id
Belum genap satu bulan pasca peresmian Bandara Ngloram, kini Presiden Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora. Jika Desember 2021 lalu meresmikan bandara di wilayah timur Blora, kini Rabu (5/1/2022), Presiden datang untuk meresmikan salah satu proyek nasional di wilayah barat Blora. Yakni meresmikan Bendungan Randugunting di Kecamatan Japah.
Kedatangan Presiden menggunakan heli super puma TNI AU di helipad Bendungan Randugunting bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Ganjar Pranowo, Pangdam, dan Kapolda, disambut Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM.
Tampak hadir pula Bupati Pati H. Haryanto, SH, MM, M.Si., Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Blora.
Setibanya di Bendungan Randugunting yang terletak di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah ini. Presiden langsung melakukan pelepasan ikan nila di dermaga bendungan yang telah disiapkan BBWS Pemali Juana didampingi pejabat terkait.
Dilanjutkan menyeberang ke dermaga dua menggunakan perahu naga, untuk melaksanakan penanaman pohon jati, baru kemudian melakukan peresmian Bendungan Randugunting yang ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Tidak hanya Bendungan Randugunting, di lokasi yang sama Presiden juga menandatangani prasasti peresmian Embung Kedungsambi yang berada di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo.
“Alhamdulillah hari ini kami bisa hadir ke Blora lagi. Bendungan ini bisa segera dimanfaatkan. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung air sekitar 14,4 juta meter kubik dan bisa mengairi kurang lebih 650 hektar sawah yang berada di Kabupaten Blora, Pati dan Rembang. Saya berharap dengan selesainya waduk Randugunting di Kabupaten Blora ini ketahanan pangan kita akan semakin baik, kemandirian pangan kita semakin baik. Karena kunci dari ketahanan pangan adalah air. Dan air itu akan ada kalau kita memiliki waduk yang sebanyak-banyaknya,” kata Presiden Jokowi.
“Yang terakhir kita harapkan juga, waduk ini, waduk Randugunting ini nanti juga bisa menjadi tempat pariwisata yang sangat baik bagi Kabupaten Blora dan masyarakat di sekitar Kabupaten Blora. Dan dengan mengucap Bismillahirrohmanirohhim waduk Randugunting di Kabupaten Blora, Prov Jawa Tengah pada siang hari ini saya nyatakan diresmikan,” lanjut Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR, Gubernur, dan Bupati Blora.
Presiden juga berkesempatan melakukan dialog bersama perwakilan petani yang akan mendapatkan manfaat dari keberadaan Bendungan Randugunting.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, menerangkan bahwa pekerjaan fisik bendungan dengan kapasitas tampung 14,43 juta m3 ini telah rampung lebih cepat 10 bulan dari jadwal kontrak yang seharusnya berakhir pada November 2022.
“Bendungan ini bisa selesai lebih cepat 10 bulan dari kontrak yang jatuh pada tahun 2022. Bendungan ini sudah sejak tahun 1990-an direncanakan untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan sekitarnya. Akhirnya pembangunan dapat dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022 tanpa kendala teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan,” ucap Menteri PUPR.
“Kita tahu bahwa Blora dan sekitarnya ini termasuk rawan atau langka air. Nantinya bendungan ini bisa memberikan suplai air baku 200 liter/detik dan irigasi 670 hektare, selain juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata,” tutur Menteri Basuki.
Pembangunan Bendungan Randugunting berada di bawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya – PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp 880 miliar.
Selain penyediaan air baku dan irigasi, Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektare juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75% atau sebesar 81 m3/detik dengan pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektare menjadi 2.285 hektare.
Menteri Basuki menambahkan Bendungan Randuguting juga memiliki potensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem solar panel.
“Bendungan ini memiliki potensi untuk solar energi. Jadi kita akan coba memasang floating solar panel di bendungan. Saat ini kita punya 231 bendungan, jika ditambah 61 bendungan yang akan selesai 2024, kita akan punya 292 bendungan. Jika semua kita pasang floating solar panel, energi terbarukan akan bisa berkembang (dari bendungan),” tambah Menteri Basuki.
Adapun Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., mengucapkan terimakasih sekaligus rasa bangganya atas hadirnya kembali Presiden Jokowi ke Kabupaten Blora untuk meresmikan proyek nasional.
“Maturnuwun, terimakasih Pak Presiden Jokowi, Pak Menteri PUPR, Gubernur dan rombongan atas kehadirannya di Blora. Bendungan ini meskipun terletak di Blora, namun manfaatnya dapat dirasakan juga oleh Pati dan Rembang. Ini merupakan bukti bahwa pembangunan dilaksanakan atas azas kebermanfaatan yang melebihi batas wilayah. Semangat pembangunan kawasan,” terang Bupati Arief.
Saat ini, pihaknya mengaku juga sedang mengawal proses satu bendungan lagi yang akan dibangun di Blora wilayah selatan. Yang mana selama ini wilayah Blora bagian selatan juga selalu susah air ketika kemarau. Yakni Bendung Gerak Karangnongko yang akan membendung Sungai Bengawan Solo.
“Kami sangat berharap nanti Bapak Presiden dan Menteri PUPR bisa membantu kami. Keberadaan bendung gerak Karangnongko ini nanti akan memberikan manfaat juga bagi beberapa kabupaten, tidak hanya Blora saja. Yakni Bojonegoro, Ngawi, bahkan Tuban,” sambung Bupati yang akrab disapa Mas Arief ini.
Usai berkunjung di Blora, Presiden dan rombongan kemudian terbang kembali menggunakan heli super puma TNI AU menuju Semarang untuk meresmikan pembangunan Pasar Johar. (Tim Liputan Prokompim Blora).