Rembang, Indonesianews.co.id
Proses pembangunan Kota Pusaka Lasem masih terus berlangsung. Sejumlah titik – tikik mulai terlihat pengerjaan. Lalu lalang kendaraan proyek terlihat di sejumlah lokasi. Hilir mudik para pekerja nampak meramaikan kawasan tersebut.
Mulai pelebaran jalan, penataan saluran, hingga bangunan yang akan menjadi ikon atau identitas kota sejarah yang ada di Kabupaten Rembang sudah mulai digarap.
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz menjelaskan, jika desain Kota Pusaka dibuat sedemikian rupa agar memberikan rasa nyaman bagi wisatawan yang berkunjung, dan tidak bosan kembali datang berkunjung.
Salah satu desain setiap penataan kota yang menjadi tempat wisata ialah desain trotoar lebarnya 4 meter. Hal itu sebagai bentuk fasilitas bagi para pelancong agar dapat menikmati keindahan Kota Pusaka Lasem, agar tidak saling berdesak-desakan.
“Setiap Kota Pusaka dimana-mana itu ya desainnya seperti itu, kendaraan juga tidak diperkenankan parkir di sepanjang kawasan Kota Pusaka. Karena hal itu akan mengganggu arus lalu lintas di kawasan Kota Pusaka Lasem,” kata Bupati Rembang saat membuka Musrenbangcam di Pendopo Kecamatan Lasem Rabu pagi (02/03).
Abdul Hadidz meminta kepada segenap masyarakat setempat untuk tidak terprofokasi oleh isu negatif yang bertujuan untuk memperkeruh suasana berlangsungnya pembangunan Kota Pusaka Lasem
Nantinya kendaraan dilarang parkir di sepanjang kawasan kota pusaka. Kendaraan wisatawan akan dibuatkan kantong parkir di area terdekat. Rencananya kantong parkir akan dibuat di wilayah Desa Karangturi dan Desa Jolotundo.
Pengelolaan kantong parkir akan diserahkan pihak pemerintah desa setempat. Sehingga dapat memberikan pemasukan tambahan bagi desa. Menurut Bupati rancangan-rancangan tersebut merupakan tujuan pembangunan kota pusaka yaitu mendatangkan kesejahteraan bagi warga sekitar.
Kota Pusaka Lasem memang dirancang wisatawan harus berjalan kaki untuk menikmati, kaindahan Lasem. Konsep tersebut juga diterapkan diberbagai tempat wisata bersejarah yang ada di Indonesia. (Sumber : Prokopimda Setda Rembang).