Jakarta, Indonesianews.co.id
Presiden Jokowi menyambut kehadiran Pengurus Dewan Pers, PWI Pusat, hingga pemimpin media dalam rangka Anugerah Pers Nasional (HPN) Tahun 2021 di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Puncak peringatan HPN hari ini digelar di dua lokasi berbeda selain di Istana Negara, juga di Candi Bentar Covention Hall Putri Duyung, Ancol Jakarta yang menjadi lokasi pusat penghargaan HPN 2021 sejak tanggal 6 -9 Februari 2021.
Mendampingi presiden Jokowi di Istana, Ketua Dewan Pers, M. Nuh, Ketua Umum PWI Pusat, Atal S. Depari, Ketua Panitia HPN Auri Jaya dan pengurus Pusat PWI.
Kemudian hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD RI Muh. La Nyalla Mattalitti, Menkominfo Jhonny G. Plate, duta besar negara-negara sahabat, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan serta tokoh pers nasional dan insan pers serta tamu undangan lain baik secara langsung maupun virtual.
Selain itu hadir pula sekitar 36 duta besar, 12 wartawan asing dan 8 perwakilan badan-badan dunia di antaranya utusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Para utusan negara sahabat, dan perwakilan badan dunia hadir secara langsung di Istana Negara bersama pengurus PWI Pusat dan Dewan Pers. Sementara kepala daerah peraih Anugerah Kebudayaan HPN 2021, Peraih Adinegoro Award, hadir di Hall Putri Duyung, Ancol.
Penyambutan kepala negara dirasakan sangat membahagiakan sebab presiden mau menyambut kedatangan insan pers di Istana Negara
Dalam krisisnya, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas peran pers mulai dari merebaknya wabah Covid-19 hingga kini membantu pemerintah menyosialisailan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mengukur tangan).
“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena telah membantu pemerintah mengedukasi masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dan membantu masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan tepat,” kata Jokowi.
Penghargaan yang diberikan Jokowi kepada insan pers Indonesia, karena pada saat pandemi Covid-19, tetap bekerja dan berada di garis terdepan untuk mengabarkan setiap perkembangan situasi. Tidak hanya itu, pers telah menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Saya mengucapkan selamat Hari Pers kepada seluruh insan pers Indonesia, dimanapun Bapak dan Ibu berada,” ujar Jokowi.
Presiden pun menyebutkan sebanyak 5.000 media atau wartawan akan mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada akhir Februari hingga awal Maret 2021.
Pemerintah memandang vaksinasi terhadap awak media sangat penting, karena mereka bekerja di garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat serta memberikan informasi yang benar dan tepat.
“Tadi saya sudah bisik-bisik ke Pak M Nuh, untuk awal nanti, akhir Februari sampai awal Maret, nanti untuk awak media sudah disiapkan kira-kira 5.000 orang untuk bisa divaksin,” ujar Jokowi.
Vaksin yang akan diberikan kepada awak media adalah Coronavac dari Sinovac yang saat ini sedang diolah oleh PT Biofarma sebanyak 12 juta bahan baku.
Presiden Minta Menkeu Kawal Bantuan bagi Media
Tak hanya itu, Jokowi juga melihat selama pandemi, pers menghadapi masa-masa sulit. Ia menyebut, korona virus pandemi juga berdampak pada keuangan industri media, sehingga pemerintah pun membantu memberikan keringanan pajak hingga melakukan abodemen listrik.
PPH 21 bagi awak media telah memasukkan daftar pajak yang ditanggung pemerintah, yaitu pajak ditanggung pemerintah dan ini sampai Juni 2021. Tolong ini kemudian diikuti dan dikawal dengan Menteri Keuangan, juga untuk industri media dilakukan pemberian PPH Badan, pembebeasan PPH 2 Impor, dan percepatan restitusi dan hambatan sampai Juni 2021, “ungkapnya.
Terkait insentif bagi media, presiden meminta hal tersebut dikawal Menteri Keuangan.
“Insentif yang diberikan ke industri lain ini juga diberikan ke industri media termasuk hasrat abodemen listrik. Keringanan dan bantuan yang diberikan media industri dan awak media tersebut memang tidak ada, saya tahu,” tambahnya.
Terbitkan PP Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran
Presiden juga menyampaikan beberapa pemerintah hari lalu telah mengeluarkan PP Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran untuk mengakomodir aspirasi pers dan media mainstream.
“Barusan terbit Peraturan Pemerintahnya yaitu PP tentang Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran, namun demikian pemerintah masih membuka diri terhadap aspirasi dari media,” kata Presiden.
PP tersebut, antara lain mengenai perubahan aturan terutama untuk sektor telekomunikasi untuk penetapan tarif penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi keberadaan lembaga penyiaran publik.
“Saya akan meminta kepada menteri terkait dengan rancangan regulasi yang melindungi penerbit agar manfaat ekonomi bisa dinikmati secara berimbang antara media konvensional dengan open the top yaitu layanan melalui internet,” kata Presiden.
Insentif bagi media industri yang disampaikan Presiden Jokowi merespon Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari.
Atal menjelaskan bahwa insan pers kini tengah sakit setelah ikut terdampak pandemi. Banyak media gulung tikar dan merumahkan karyawannya karena beban ekonomi yang meningkat akibat pandemi serta iklan yang banyak diraup perusahaan mesin pencari maupun media sosial seperti yang telah dibahas pada Konvensi Nasional Media Massa sehari sebelumnya, Senin (8/2).
“Pers dan media pun sedang sakit tapi dituntut oleh tugas kemanusiaannya menjadi jembatan informasi dan komunikasi, oleh Dewan Pers dan Satgas Covid-19 wartawan telah diterjunkan, sebagai ujung tombak untuk mengubah perilaku, agar masyarakat sadar protokol kesehatan,” katanya.
“Oleh karena itu mohon dengan sangat baoak presiden agar insentif ekonomi, untuk industri pers nasional yang pernah dijanjikan pemerintah, dapat segera terwujud, inilah salah satu wujud dari jesimpulan Konvensi Nasional Media Massa yang kami gelar kemarin,” tambahnya.
Di sisi Pemprov DKI, Anies Baswedan yang turut menjelaskan, HPN 2021 yang mengusung tema “Pers Nasional Bangkit dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19” dapat memberikan aura positif di tengah pandemi saat ini.
Anies pun mengapresiasi pers, dimana di tengah pandemi insan terus berjalan, terus mengambil peran meski harus meninggalkan keluarga demi memastikan seluruh masyarakat mendapatkan pemberitaan yang aktual dan terpercaya.
“Kami menyambut baik dan menyampaikan apresiasi karena kita semua merasakan manfaat dari pemberitaan itu, untuk sama-sama memiliki pemahaman tentang pola hidup sehat dan cara kita mencegah penularan kebiasaan 3M,” ujarnya.
Anies mengatakan, era baru pandemi Covid-19 mengalami transformasi sangat serius dalam hari pers nasional.
Di akhir krisisnya, ia turut mengucapkan selamat Hari Pers National kepada semua insan pers, serta memberikan salam dan hangat karena telah berjuang mencerdaskan bangsa melalui media massa.
“Kita akan terus bergandeng tangan untuk bangkit dari pandemik virus corona ini,” kata Anies. ***